Kau Ada
Salah orang? Tak
mungkin! Kau itu amat jelas, umpama permata hijau yang tergeletak di atas
panasnya aspal. Perumpamaan yang lucu? Aku hanya berusaha mengilustrasikan
bahwa kau itu istimewa, itu saja. Apa yang salah? Aku sungguh-sungguh
mengatakannya. Bahkan dari diammu terpancar kebijaksanaan yang berbeda. Cukup
kau ada disana, kehadiranmu telah menjelma
menjadi sang pelipur lara. Hanya bahagia
yang kurasa selama berada di sampingmu. Hei
Aurel, bisakah kau mengajariku hal menyenangkan lainnya?
Aurel, berkali-kali kukatakan kamu itu sahabatku. Tak ada yang bisa menggantikan posisimu. Kau itu teman super baik! Jangan pernah tinggalkan aku. Bahkan jika kita telah menjalani dunia yang berbeda, kau harus tetap menjagaku. Bukankah janji adalah ikrar yang harus ditunaikan? Aku tahu kau telah lama tiada, namun semua isyarat itu kembali mengingatkanku akan hadirmu. Aurel, apakah kau benar-benar kembali untuk menemuiku?
Komentar
Posting Komentar