Rindu
Hari ini, pukul 23.11 WIB di
kampung halaman. Udara kian menusuk, seolah tak mau tahu segelintir manusia
kedinginan akibat ulahnya. Angin berhembus menyempurnakan semuanya. Haah, ya
sudahlah. Tak masalah. Bukankah dapat merasakan dingin juga merupakan anugerah?
Semenjak dua hari lalu, ada
sebuah panggilan tak terjawab tertera
pada layar ponselku. Kuabaikan saja sebab kuyakin jika memang penting tentu
yang bersangkutan akan mengirimiku pesan. Beberapa hari kemudian, kuamati ada
panggilan tak terjawab lagi di ponselku. Kupandangi lekat-lekat. Itu adalah
nomor yang sama dengan panggilan sebelumnya. Saat kucari tahu, ternyata itu
adalah nomornya Nenek! Mashaa Allah. Sudah beberapa hari ini aku memendam rindu
yang tak terkira pada Nenek. Namun kubendung karena kupikir Nenek akan
terganggu dengan panggilanku. Ya Robbi. Nenek bilang beliau rindu padaku.
Bahagia rasanya jika perasaan kita berbalas. Ternyata perasaan kita dihubungkan
benang merah ya, Nek!
Hari ini aku belajar suatu hal.
Jika kau teringat seseorang, boleh jadi dia juga sedang mengingatmu. Begitu
juga dengan perasaan rindu. Bukankah tak ada yang namanya bertepuk sebelah
tangan? Teorinya, tepukan hanya dapat terjadi jika dua tangan melakukan hal
yang sama? Bagiku pribadi hal ini masuk akal. Tapi ingat, ini rahasia kita.
Jangan kasih tau yang lain! :D
Komentar
Posting Komentar