Dia yang Kamu Suka

Gerimis membasahi kota Padang. Hari ini, aku melihatnya. Aku tau semua tentang dia, bahkan sebelum aku sempat mengenalnya dengan baik. Ya, aku tau semua tentangnya, sebab Hanum, teman baikku, selalu menyebutnya, memujinya, berceloteh panjang lebar tentangnya setiap hari. Ah, kenapa Hanum tak menyadari bahwa ia amat menyukai lelaki itu? 
 
Ah, Tuhan. Kenapa aku selalu saja ditempatkan di lingkaran 'mereka-mereka' yang disukai teman baikku? Apakah Engkau menunjukku sebagai katalis? Ya, mungkin saja. Itu masuk akal mengingat aku lihai mengumpulkan informasi dan menyampaikan perkembangan 'mereka' tanpa dipinta.
 
Hanum, hari ini aku ketemu dia! Kau tau, ia amat baik. Nada bicaranya tenang. Bahkan ia selalu menghargai lawan bicaranya saat diskusi. Mungkin kau menyukainya sebab banyak kebaikan tertanam pada dirinya. Namun ingatlah baik-baik Hanum, seorang lelaki akan selalu baik pada semua wanita. Jadi, jangan membayangkan yang bukan-bukan. Saat ia menanyai kabarmu, menanyakan keberadaanmu, bisa jadi ia menanyakan hal yang sama pada wanita lainnya. Berhentilah menyimpan harap. Salahkah dia? Tidak. Kita yang salah karena terlalu berharap padanya.
 
Aku juga tau kamu menjaga jarak dengannya. Kamu melakukannya agar tak tersakiti lebih jauh saat tau fakta sebenarnya, bukan? Ya, biarlah seperti itu dulu sampai waktu yang akan menjawab.
 
Aku berharap, kamu mendapatkan imam yang baik, terserah itu dia atau bukan. Semoga waktu cepat menjawab, agar kamu berhenti bertanya.

Hei kamu, yang disukai teman baikku! Baik-baiklah dengannya, atau tidak, aku terpaksa turun tangan dan memukulmu. Jika ingin bermain, beranjaklah, pergi jauh-jauh. Namun jika ingin serius, jaga jarak baik-baik, jangan kasih harapan apapun, dekatlah sedekat-dekatnya dengan Tuhan agar kamu cepat-cepat bersanding dengannya.

Nah, baik-baik, ya anak muda :)

Komentar

Postingan Populer