Ucapan Ksatria Kecil

"Kakak, kekurangan kakak masih banyak. Amat banyak. Kuharap, kelak kakak bersanding dengan orang yang tangguh. Dia yang ketika adzan shubuh berkumandang segera bangkit dari tidurnya, dan dia, yang ketika adzan magrib mengumandang segera meninggalkan semua aktivitasnya. Maaf kak, aku harus mengungkapkan ini. Kakak, belum pantas mendapatkan seseorang yang seperti itu. Mungkin, sedikit lagi.
Kak, kakak akan paham dengan apa yang kukatakan saat kakak sendiri sudah menyadari, "Kenapa kita disini, di tempat ini?"
Aku masih tak bergeming dari tempat itu. Masih terpaku, menatap wajah yang sama. Seorang ksatria kecil bicara dengan penuh wibawa di hadapanku sekarang. Ah, aku tak mampu mengabaikannya. Tidak sedikit pun.
"Ki, maksudnya, untuk beribadah kepada-Nya? sambungku dengan nada pelan.
Si Riski, ksatria kecil kebanggaanku tersenyum. Tak lama setelah itu, ia mengangguk.
"Kak, saat kakak udah sampai di titik pemahaman seperti itu, maka kakak bayangkan sedang berada di sebuah tempat yang tinggi. Di bawah sana, kakak mampu melihat banyak orang. Ya, begitu banyak orang di bawah sana, sibuk akan dunia. Sibuk dengan nilainya, sibuk mengejar pekerjaan, sibuk memikirkan pernikahan. Kak, kuulangi sekali lagi, kita di tempat ini, tujuannya lebih dari itu.
Masih dengan tatapan yang sama, aku tak bergeming sedikit pun. Kuakui, dia benar. Dan juga harus kuakui, aku belum pantas mendapatkan 'orang tangguh' seperti yang dia bilang. Apa artinya, berarti, sesuatu perlu dibenahi, niat perlu dikemasi. Allah, ya, semua karena Allah swt.

Komentar

Postingan Populer