Public Speaking 1


Bismillah. Hari ini jam sudah menunjukkan pukul 15.41 WIB. Saya sekarang sedang bertugas di meja piket Madani Cendekia, masih dua jam lagi sebelum waktunya pulang. Jujur, hari ini saya capek plus ngantuk berat. Ingin rasanya rebahan sejenak, tapi apalah daya, saya mahasiswi, dan saya harus kuat. Seseorang bilang, "Nadia, kamu tau, seperti apa kita di masa depan nanti itu tergantung dari apa yang kita upayakan hari ini. Ini adalah titik penting dalam hidup kita!" Karena ingat hal itu, maka saya tak boleh nyerah, harus tetap semangat!

Sebenarnya, beberapa waktu lalu, saya mengikuti seminar "Public Speaking For Transformation Life" bersama Kak Rika Mayasari, S.E, seorang motivator termuda se-Asia Tenggara. Wah, saya benar-benar terperanjat. Pasalnya, saya mendapatkan tawaran ini karena campur tangan Allah yang membuat saya terduduk. Sebenarnya, sahabat saya, Juli-lah yang seharusnya mendapat kesempatan untuk mengikuti training ini. Juli punya buku kak Rika sehingga ia mendapat potongan harga. Cukup membayar dengan harga 120 ribu, maka Juli bisa mengikuti training ini full day! Tak disangka, Juli ada agenda lain sehingga ia menawarkan kesempatan emas ini pada saya. Alhamdulillah.

Hari itu, hujan turun dan saya pun kesiangan. Walah, benar-benar kacau, tak elegan sama sekali. Akhirnya pas terjaga, saya lihat jam, ternyata sudah menunjukkan pukul 07.50 WIB! Saya langsung lompat, mandi, dan bersiap-siap. Setelah berkemas, saya langsung jalan dan nyari angkot. Alhamdulillah lima menit berselang, angkot muncul dan saya langsung nyetop dan duduk, mencoba untuk tenang. Sesampainya di tempat tujuan, saya langsung lari dan masuk ke ruangan yang sudah disediakan. Jreng, jreng, jreng. Alhamdulillah, acara baru saja dimulai. Saya tersenyum mencoba untuk terlihat tenang dan penuh wibawa.

Saya pandang sekeliling saya, dan jumlahnya hanya dua puluh dua orang! Ya Allah, ternyata seminar ini dibatasi jumlah pesertanya. Ada seorang kakak yang duduk di sebelah kanan saya. Spontan, saya bertanya, "Bayar berapa, kak?". Beliau langsung jawab "350 ribu, Dik". Kemudian, ada seorang adik yang duduk di sebelah kiri saya, spontan saya bertanya lagi si adik bayar berapa. Si adik langsung jawab, "450 ribu, Kak." Ya Allah, saya lama terdiam. Bayangkan, saya hanya perlu membayar "120 ribu" dan saya dapatkan ilmu yang sama dengan mereka. Lalu, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan, Nadia? Nikmat Allah yang mana lagi yang kamu dustakan!

Bicara tentang "Public Speaking", maka saya mulai kerahkan semua energi saya untuk menyerap semua ini. Tampak oleh saya, Kak Rika saat akan memulai, beliau terlebih dahulu memuji partner-partner satu tim yang turut mendukung terselenggaranya acara ini. Kita tidak sendirian, kita adalah satu tim, itu yang saya dapat. Baik, di bawah ini saya rangkum semua yang bisa saya tuliskan. Semoga bermanfaat!

Apakah kamu tau seperti apa fase pertumbuhan seekor kupu-kupu? Begitu sering kita menyanyikannya saat kecil, bukan? 
Telur telur
Ulat ulat
Kepompong
Kupu-kupu
Kupu-kupu. Ya, kupu-kupu terbang dengan bebasnya. Begitupun dengan kita, kita harus bebaskan diri dari 'belenggu masa lalu' yang membuat kita jatuh dan terduduk. Lepaskan sekarang juga! Bebaskan diri kita!

Sebenarnya, "Apa akibatnya jika Anda takut berkomunikasi?". Banyak kerugian yang akan terjadi, salah satunya, tujuanmu tak tercapai. Bagaimana akan tercapai, sedangkan lawan bicaramu tak paham apa yang kamu maksud. Satu-satunya cara meningkatkan komunikasi adalah "LATIHAN", dan kamu akan semakin lihai jika jam terbangnya sudah banyak (mudah-mudahan Ya Allah...).

Ada beberapa alasan mengapa kamau harus pintar berkomunikasi, diantaranya :
1. Komunikasi adalah salah satu pintu kesuksesan.
2. Tuntutan pekerjaan.
3. Dilakukan setiap hari. 
4. Membuat Anda terkenal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda berkomunikasi di depan umum, diantaranya :
1. Awal yang membahagiakan.
2. Percaya Diri
3. Ketenangan.
4. Pakaian.
5. Akhir yang berkesan.

Jauh sebelum kita dilahirkan, Allah sudah tuliskan pertemuan saya dan teman-teman peserta ini di Lauh Mahfudz. Apapun tujuan kita, jangan jauh-jauh dari Allah, itulah yang kak Rika pesankan.

Lalu, sebenarnya, apa kunci dari komunikasi itu sendiri? Saat kamu memanggil nama temanmu dengan nada datar, maka kamu hanya mempengaruhi pendengar sebesar 7 %. Saat kamu memanggil temanmu dengan menggunakan intonasi yang lebih tinggi, maka kamu mempengaruhi pendengar sebesar 38 %. Kemudian, bagaimana jika kamu memanggil nama temanmu dengan gerakan dan lambaian tangan? Ternyata hal ini bisa mempengaruhi pendengar hingga 55%! Jadi, dalam hal ini, body of language sangat berpengaruh dalam sebuah komunikasi dibandingkan kata-kata biasa. Ingat poin penting ini.

Ary Ginanjar pernah mengungkapkan bahwa "Kata-kata bisa meninggalkan bekas luka atau menyembuhkan, mencemari atau bahkan memberikan keindahan." Seorang pembicara akan selalu menyampaikan 'buah pikiran'nya. Namun tak semata sampai disana, ia juga harus mampu MEYAKINKAN orang lain. Itulah pembicara yang sesungguhnya.

Dalam dunia Public Speaking, jangan pernah sungkan meminta maaf jika yang kita sampaikan kurang tepat. Tak ada salahnya kita mengucapkan, "Maaf, maksud saya....." 

Mari kita belajar dari Tukul Arwana, Syahrini, dan Mario Teguh. Ah, ada kesamaan apa diantara beliau bertiga? Mereka punya ciri khas yang membuat orang lain langsung ingat kepada mereka hanya dengan mendengar kalimat yang sering mereka lontarkan. Bagaimana Tukul Arwana begitu lihainya kembali pada topik pembicaraan dengan "Kembali ke Laptop"nya. Bagaimana juga Syahrini mengakhiri kalimatnya dengan "Alhamdulillah, ya." Bagaimana Mario Teguh memulai motivasinya dengan kata-kata, "Sahabatku yang super, ...". Mereka tak hanya sebagai public figure, namun mereka juga menguasai kemampuan public speaking!

Saat orang bicara tentang 'Anda', apa yang akan orang 'ingat' tentang Anda? Seorang pembicara besar perlu memperhatikan hal ini dari sekarang. Ya, apa ciri khasmu? Yusuf Mansur adalah seorang Ustad, trainer, juga pengusaha. Namun beliau akan selalu diingat dengan ciri khasnya, "Sedekah". Ustad Arifin Ilham pun akan selalu diingat orang dengan "Zikir"nya. Kak Rika akan selalu diingat orang dengan "BBM"nya, kepanjangan dari "Berprestasi, Berkarya, dan Menginspirasi". Lalu, kamu akan diingat orang karena apa? Ayo, mulailah pikirkan! Carilah kata-kata yang orang lain mudah mengingat Anda.

Mungkin sekian dulu pembahasan saya kali ini. Inshaa Allah dalam waktu dekat saya posting kelanjutannya. Salam semangat, semoga bermanfaat! Wassalam.

Komentar

Postingan Populer