Tugas Akhir

Bismillah. Saya tuturkan permohonan maaf dari sanubari paling dalam. Memang belakangan ini, saya jarang nulis di blog. Namun jangan salah, saya tetap menulis di instagram sebagai gantinya. Hehe. Nah, hari ini saya ingin bicara mengenai tugas akhir. Ya Allah, saya seolah berjalan di tempat. Sekarang saya paham 'mengapa orang lain jenuh dan memutuskan untuk pergi'. Sebenarnya, jenuh muncul saat kita selalu 'mengelak' dari sesuatu yang seharusnya kita kerjakan. 'Ah, nanti saja, saat perasaan sudah membaik'. Membaik? Dan kondisi yang saya sebut 'membaik' itu tak pernah datang menghampiri. Jadi, hal yang harus kita lakukan adalah 'eksekusi'. Jangan melakukan sesuatu hanya karena 'mood-mood-an'. Terserah moodmu mau bagaimana, yang jelas, kewajiban itu tuntas! Hei, bagaimana mungkin kamu jadikan 'perasaan sesaatmu' sebagai acuan dalam setiap tindakanmu? Apa hatimu sudah dikalibrasi? Itu yang selalu dosen saya katakan. Jadi, apa yang harus saya lakukan selaku mahasiswa tahun akhir yang sudah mulai jenuh dan ketinggalan jauh dibanding teman-temannya? Adalah eksekusi, hantam, dan hajar. Saat orang lain mulai menulis proposalnya, merancang modulnya, maka tugasmu adalah melakukan hal yang sama. Jangan hanya 'ngeliatin', 'mandangin'. Berhentilah menjadi pengamat, lalu berlatihlah menjadi penggerak! Ah, kuat, yang kuat. Ini belum apa-apa, bukan? Ok, saatnya hajar, bukan menghindar. Bantu doanya ya sahabat. Oh ya, bagi yang sedang memperjuangkan hal yang sama, semangat, ya! Ayo, fokus. Siapa lagi yang akan memperjuangkan 'masa depan'mu kalau bukan dirimu sendiri?

Komentar

Postingan Populer