Kamu Jawabannya

Saat kecil, saya selalu bertanya-tanya, "Mengapa ya Allah tega ambil Papa dikala usia belum genap delapan tahun? Allah tega sekali." Kemarahan yang hanya saya jeritkan dalam hati. Sedikitpun saya tak pernah ingin mengusik mama dengan pertanyaan itu. Mama pasti akan sedih, pikir saya.

Waktu terus berlalu. Saat itu, saya sudah duduk di bangku MTsN. Masih terekam dalam benak saya, acara penerimaan rapor di sekolah. Ketika sebagian teman-teman didampingi oleh ayahnya, saya justru didampingi oleh mama. Papa telah tiada. Hari-hari bersamanya telah berakhir.

Saya tak habis pikir, ketika teman-teman saya memiliki orang tua yang lengkap, saya hanya punya satu saja. Benar-benar tak adil.

Betapa irinya saya saat teman sekamar perkuliahan bercanda ria dengan ayahnya lewat telfon. Ada yang menyemangatinya. Ada yang menepuk pundaknya. Walau saya tau, mama tak pernah lupa melakukan itu untuk saya.

Hingga hari ini, saat saya berusia 23 tahun, saya terisak mendapati takdirnya. Bahwasanya Allah Maha Baik. Allah ambil Papa dengan cepat dan sebagai gantinya Allah berikan saya lelaki lainnya yang tak kalah baik di masa depan.

Hari ini, dia menjadi suami saya. Sosok suami yang hampir membuat saya terisak setiap malamnya. Bukan karena ulahnya, tak sekalipun ia berulah. Kasih sayangnya, ketulusannya, besarnya cintanya, membuat saya jatuh hati lagi dan lagi. Bahkan setelah menikah dengannya.

"Nadia, mulai hari ini Uda akan berusaha jadi mama buat nadia, papa buat nadia, abang buat nadia, sahabat buat nadia. Jadi, nadia ga boleh sedih pisah sama mama, ya."

Seketika, saya menangis lagi. Menyesal dulu pernah tak terima dengan takdirnya Allah. Padahal, Allah simpan momen manis itu untuk saya kecap belasan tahun setelahnya.

Menatap sosok suami yang jatuh terlelap, terkadang membuat saya menangis lagi. Dia selalu ada untuk saya, namun apa saya selalu ada untuknya?

Andai ia tau, betapa besar sayang yang saya simpan untuknya. Terlebih setelah ada janin yang sedang mendiami rahim ini. Allah, jagalah cinta diantara kami, selalu. I love you, Da. Kamu jawaban dari pertanyaanku dulu.

Komentar

Postingan Populer